Selasa, 23 Mei 2017

AYAH

Ayah..

Dear Anies Baswedan, Sandiaga Uno, Eep Saefullah, dan sahabat saya Pandji Pragiwaksono.

Selamat buat kesuksesan kalian dan team memenangi kontestasi pilkada DKI lalu. Apakah itu a fair win? Hati kalian yang tau.

Ahok-Djarot tidak (bisa) terpilih lagi. Mission accomplished seharusnya. Mungkin kalian cuma merencanakan sampai sebatas itu saja. Semua sah dan wajar dalam politik, kan?

Tapi sekarang Pak Ahok dipenjara. Saya tidak mau menghina intelektualitas kita semua dengan berpura2 ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada yang baru teman2 menangkan. Mungkin Anda tidak menginginkan sampai sejauh itu, tetapi pendukung Anda jelas menginginkan dan merayakan vonis terhadap lawan politik Anda itu. Anda kencing berdiri pak, lihat akibatnya pada "murid-murid" Anda.

Saya tidak khawatir dengan kondisi Pak Ahok dipenjara, dia orang dengan mental dan integritas tiada tanding. Dia lebih cinta kota Jakarta dan rakyatnya dibanding kebebasannya sendiri. Dia akan baik-baik saja didalam. Makin langsing dan berotot saya dengar karena sering work out didalam sel. Saya tidak bisa membayangkan kalau salah satu dari Anda yang ada di posisi Pak Ahok. Terbayang demo dan intimidasi yang lagi-lagi akan dikerahkan demi membebaskan Anda tanpa memikirkan kepentingan kota dan warganya. Coba tanya diri Anda sendiri saat ini, apakah anda seberani Ahok? Sejantan Ahok? Maaf, kalau kalah saja takut, sama preman takut, apalagi dipenjara. IMHO.

Sekali lagi, saya tidak khawatir akan kondisi Pak Ahok didalam sana. Tetapi hati saya terganggu membayangkan hancurnya hati istrinya dan anak2nya. Mereka tidak memilih untuk menjalani garis perjuangan membela kebenaran seekstrim ini. Kalian semua adalah suami, dan ayah. Kalian tau rasanya terpaksa berpisah dengan keluarga. Kontestasi itu telah usai, perlukah diteruskan sikap diam kalian terhadap ketidakadilan ini? Saya masih optimis, paling tidak sahabat saya Pandji tau di hati kecilnya bahwa Ahok tidak berniat dan tidak menodai agama dan tidak seharusnya dipenjara. 
Ahok tidak bersalah, kecuali untuk satu hal: Dia berdiri diantara Anda dan kursi yang anda idam2kan. Saya harap malam ini Anda bisa menatap mata anak Anda sebelum tidur dan membayangkan kalau malam ini adalah malam terakhir Anda bisa memeluk dia. Saya juga berharap besok pagi Anda bisa dengan yakin menatap mereka dan berkata bahwa Anda akan melakukan hal benar di hari ini. 

J