Senin, 29 Maret 2010

Underground vs Mainstream?


Beberapa waktu lalu gue sempat terlibat dalam argumentasi, yang menurut gue cukup sehat, dengan beberapa teman dari komunitas hiphop lokal yang keberatan dengan tweet dan facebook status gue setelah menyaksikan liputan acara Metro TV tentang "Komunitas Rap Jakarta".
Semua berawal dari masuknya banyak mentions di tweeter gue dan sms serta bbm dari teman2 gue, fans, dan sesama musisi yang menyuarakan pendapatnya tentang apa yang baru saja mereka saksikan. Karena peduli, gue pun menyuarakan pendapat mereka, dan juga opini pribadi gue. Hasilnya? Panjang dan agak kurang mengenakkan. Lewat artikel blog ini gue sekali lagi minta maaf secara terbuka kepada pihak2 yang merasa tersinggung ataupun terganggu dengan statement gue.
Seriously guys, gue adalah orang yg sangat ingin menaikkan level hiphop di Indonesia. Gue ingin hiphop direspect, dikasih panggung yg layak, bayaran yg layak, liputan yg layak..dan itu udah mulai berhasil (minimal yg gue alamin dan rasain ya)..jadi waktu gue melihat rap battle, yg gue pikir cuma "ini terlalu berat dan kurang tepat untuk konsumsi masyarakat awam sekelas metro tv". Sekarang coba tanya diri sendiri, berapa banyak orang awam yg tidak suka hiphop bisa jadi suka diakibatkan menyaksikan rap battle, dan berapa banyak yg jadi suka karena mendengarkan lagu hiphop yg bagus/ menyaksikan live performance yang berkualitas?
Gue ga anti underground, hey gue sendiri 4 tahun berjuang di underground. Gue ga anti freestyle battle, gue ikutan dan pernah juara hiphop asongan back in 2007. Gue cuma berpendapat, jangan sampai orang takut sama hiphop karena perkenalannya salah, terlalu berat untuk pemula. Gue kenal seorang anak yg dilarang bapak-ibunya untuk beli cd artis hiphop yang "clean' karena takut "nanti kamu kasar kaya rapper".
Hiphop masih kecil dan piyik disini masbro, gue cuma berusaha melindunginya dari penghakiman orang2..makanya gue bilang menurut OPINI PRIBADI gue, yang ada di metro itu kurang pas untuk awam dan di program acara general. Mungkin lebih cocok untuk MTV Studio special edition "Rap Culture" misalnya..
Anyway, gue minta maaf untuk semua kesulitan yang timbul akibat komentar gue. Kita berjuang untuk tujuan yang sama, dengan cara yang berbeda. Gue mungkin lebih fokus di mainstreamnya, gue harap kalian mengerti, mau berjabat tangan, dan balik kerja bareng lagi menaikkan hiphop di tanah air..yuk, marii..

JFlow

Senin, 01 Maret 2010

How Do I Feel (ga main di JJF)


Hey good people,
Ga seperti biasanya, bulan maret ini gue nyantai..normalnya tiap tahun mulai dari februari gue udah ribet sama yg namanya Java Jazz Festival. Kaya 2 tahun terakhir ribetnya kerasa banget karena gue main di solo show ditambah beberapa featuring appearances bareng Cindy Bernadette, Tohpati, Pasto, Barry Likumahuwa, dll.
Tahun ini gue ga main, dan sebagian besar tau kenapa. Apakah gue menyesal? Tidak sama sekali. Apa yang gue katakan di Soulnation 09 masih gue yakini sebagai kebenaran yang harus gue katakan. Kalaupun efeknya adalah gue ga main di JJF tahun ini, dan mungkin seterusnya..i dont mind.
Walaupun memang hati gue sedih, karena buat yang tau gue cukup lama kalian pasti tau betapa pentingnya buat gue untuk main di acara2 sekelas JJF. This is my playground, my stage to bring out the best of me. Hiphop on a different level. But anyway, que sera sera..I took a risk and now im livin with the consequence.
For those of you goin to JJF, i hope u have a good festival..

J