Selasa, 21 Juni 2011

Ngerap Emang Gampang...Atau Ngga?

Beberapa jam lalu twit yg meluncur dari acc @jflowrighthere gue yang meRT pertanyaan soal bagaimana cara belajar teknik rap mendapat "perhatian" yang bertubi2 dari kalangan pelaku dan pecinta hiphop. Keterbatasan 140 karakter di twitter membuat gue mencoba menerangkan alasan dibalik twit gue yang dianggap "menghebohkan" tadi disini.
Ini isi tweet gue: "Ngerap gampang, bermusik yang susah".
Apa maksud gue ngomong seperti itu? Well, 1st of all, ini adalah opini pribadi gue, dan bukan dalil ilmiah yang perlu untuk dibuktikan kebenarannya/ harus disanggah.
Coba cerna analogi ini: Menulis itu gampang, memenangi Pulitzer itu susah. Keponakan gue umur 7 tahun bisa menulis dengan gampang, tapi apakah dia bisa disebut penulis dan seterusnya kita bisa bilang memenangi hadiah Pulitzer itu juga gampang? Ngga kan? Contoh lagi: Masak itu mudah (air misalnya), tapi jadi koki itu sulit. Ngebut itu gampang, jadi pembalap itu susah. Nyanyi itu gampang, @radityadika bisa kok (hihi, piiss dit) tapi jadi penyanyi yg memenangi Grammy? Susah banget!! Ngerap? Gampang!! Jadi rapper yang sukses menginspirasi banyak orang? Ga segampang itu :)
Waktu gue bilang ngerap itu gampang, gue mencoba membuka pemikiran orang2 awam yang memandang remeh profesi rapper. "Halah tinggal ngomong cepet gitu apa susahnya" itu biasanya yang dipikirkan orang. Gue mengatakan, ya, memang kalau cuma ngerap asal ngerap gampang. Tukang obat di tanah abang pun bisa.
Bermusik. Ini satu kata yang luas dan kompleks maknanya. "Rapper" sukses di Indonesia saat ini bukan cuma ngerap, kalau cuma ngerap harusnya kita punya ribuan rapper sukses nan kondang saat ini. Kenapa hanya segelintir yang naik? Karena mereka BERMUSIK, bukan NGERAP. Apa bedanya? Ngerap: dengerin beat, cari tema (kadang udah dikasih), tulis lirik berima (syukur2 bagus), rekam, bawain di panggung, selesai. Mudah bukan?
Bermusik: menentukan konsep secara keseluruhan dan detail, beat, tempo, sound yang dipakai, suasana yang mau dibangun, pesan lagu yang harus disampaikan, aransemen, lirik, notasi, hook, pembawaan di panggung, dll. Tidak mudah.
Jadi, buat rekan2 seprofesi, sebenarnya gue sedang membela harkat dan derajat profesi kita supaya ga dipandang "gampangan". Gue lagi kasih tau dunia luar bahwa ngerap asal ngerap itu gampang, tapi kita bukan ngerap asal ngerap, kita bermusik! Sayang, seperti biasa, gue dan kalian bagaikan anomali, jarang sekali bisa beriringan. Cinta kita terhadap hiphop sama besarnya, itu seharusnya cukup untuk mempersatukan kita. Gue ga sungkan untuk minta maaf kalau sikap dan pernyataan2 gue selama ini menyinggung/ menyakiti teman2, terutama para senior pendahulu. I respect u guys, I really do. Sukses terus dengan cara masing2 menaikkan hiphop di negara tercinta ini. Damai.

@jflowrighthere

1 komentar: