Kolaborasik
Sepertinya tulisan gue kali ini akan lebih panjang dari
biasanya, silakan bersiap-siap, atau tutup aja windownya dan cari hal lain yang lebih menarik J
Siapa yang sudah lihat video E.F.A Project yang baru
diunggah tepat pukul 00.00 tadi malam? Silakan lihat dulu bagi yang belum: http://bit.ly/EFAPROJECT
Ada link beritanya juga:
Mungkin bagi beberapa atau bahkan banyak orang hal diatas
tadi biasa saja, tidak ada yang istimewa. Sekumpulan musisi ngumpul terus
rekaman bareng, “lah emang udah kerjaannya bukan?” “Terus gue harus bilang “Wow
kau membuatku..Wow gitu?”
Buat gue project tadi adalah sesuatu yang besar, bahkan
terbesar dalam perjalanan karir yang memang belum seberapa ini. Sebelumnya lo
harus ngerti dulu bahwa sebagian besar musisi yang terlibat di E.F.A Project
adalah idola-idola dan pahlawan-pahlawan musik gue. I grew up listening to and wanna be like them. Bayangkan
menggilanya perasaan gue saat masuk ke studio dan bekerja bareng para idola gue
tersebut dan membantu mereka menyanyikan lagu yang gue tulis. Tidak ada kata
yang benar-benar pas menggambarkan isi hati gue saat itu. Ini lebay tapi asli.
Sejak mengawali karir gue sebagai bagian dari Saykoji di 2003,
sampai mulai bersolo karir di 2004, mengeluarkan album pertama (Facing Your
Giants) di 2008, gue selalu berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Dari
memanajeri diri sendiri, menulis lagu sendiri, menentukan konsep album sendiri,
sampai mencari investor sendiri untuk album karena tidak mau dibatasi oleh cara
pikir label yang gue anggap bisa membatasi kreatifitas gue sebagai musisi.
Hasilnya? Hmm, coba gue Tanya berapa banyak yang punya album
pertama gue? Hmm, yang tau deh? Ga banyak kan, hehe ya iya orang gue tau persis
kok angka jualannya berapa. Target album sebagai perkenalan diri gue sebagai
musisi yang “beda” kepada masyarakat musik Indonesia sedikit banyak tercapai.
Target gue untuk bisa beli rumah…err, masih jauh banget :p
Kemudian datanglah hari itu dimana gue menerima sms yang gue
sangka adalah practical joke norak
dari salah satu teman gue yang sok mengaku sebagai Tohpati, produser bertangan
dingin dan salah satu gitaris kenamaan negeri ini, yang mengajak gue
berkolaborasi dengan salah satu artis penyanyi yang sedang ditanganinya.
Singkat cerita gue mengerjakan bagian gue di lagu itu, dan Tohpati memberi
kebebasan penuh untuk mencoba ide-ide gue di lagu itu. Pengalaman pertama
bekerjasama dengan seorang musisi-produser kaliber nasional. Hasilnya? Lagu
Nuansa Bening sukses melahirkan Vidi Aldiano sebagai penyanyi solo pria yang
kemudian menjulang namanya.
Gue belajar banyak hal dari proyek kolaborasi ini. Secara mainstream, guepun mulai dikenal orang.
Sebuah bonus menyenangkan setelah single Kuada Bagimu dari album FYG gagal
ditayangkan klipnya di acara TV pagi-pagi itu karena tersandung masalah
liriknya yang sebagian berbahasa Inggris walaupun mendapatkan radio chart dan airplay cukup tinggi (hela nafas)
I guess it was the
right song at the wrong time.
Setelah kolaborasi dengan Vidi, guepun mulai “ketagihan”
dengan yang namanya kolaborasi. Mulai dari kolaborasi dalam bentuk rekaman
(Cindy Bernadette, Barry Likumahuwa Project, YES Band, Pandji, Titi DJ, Bayu
Risa, Lea Simanjuntak, NSG Star, Alfred-Christmas Project) sampai on stage
collaboration (Afgan, Pasto, Tohpati, Kirk Whallum, Bubugiri, Mike’s, Pandji,
Rossa, Julia Perrez, Kotak, Beniqno, Ungu, EndahnRhesa, Kua Etnika, Kunokini,
Ras Muhamad, Saykoji, Iwa K, Lala Suwages, Glenn Fredly, Tompi-maaf kalau ada
yang ga kesebut)
Guepun akhirnya menyadari bahwa I’m a team player. Semua
olahraga yang pernah gue coba dari kecil, pada akhirnya yang gue suka dan
bertahan sampai sekarang hanyalah olahraga tim. Begitu juga dalam bekerja di
musik. Bahkan saat mengerjakan materi albumpun, terutama album kedua
(Dreambrave, 2011) gue sangat melibatkan tim musisi untuk mengaransemen
lagu-lagu yang gue tulis. This is what I
love doing and this is what I’m good at.
Sayangnya, positioning
gue sebagai rapper membuat ruang gerak gue terbatas. Orang-orang, termasuk di
industri musik, masih hanya melihat gue sebagai “rapper” saja yang hanya bisa
“ngerap” dan menulis lirik. Mereka lupa bahwa setiap reff/chorus yang bisa
dinyanyikan di semua lagu gue adalah hasil buatan gue yang buta instrumen ini.
Kesempatan mengembangkan potensi terbuka ketika datang tawaran dari sahabat gue
Irwan “Opung” Simanjuntak, salah satu produser musik bertangan dingin yang
menangani Project Pop, Glenn Fredly, Rio Febrian dll, untuk membantu dia mengerjakan
beberapa lagu milik sekumpulan remaja pria yang menamakan dirinya SM*SH. Sebuah
tawaran beresiko, karena gue berdekatan dengan komunitas yang rupanya tidak
terlalu bersemangat dengan apa yang dilakukan ketujuh remaja itu, tapi gue
sebagai musisi pecinta kolaborasi tanpa ragu mengiyakan tawaran itu. Kerjasama
itu berlanjut dengan proyek selanjutnya, 7iCONS dan ketika gue menulis lagu
untuk girlband anyar, BEXXA. Jujur, gue sangat menikmati sesekali berada di
belakang layar dan membiarkan ide-ide gue menyatu dengan kreatifitas artis yang
sedang bekerja bersama gue. The best feeling in the world, right after
performing on stage. Bocoran: Gue baru saja selesai menulis dan memproduseri
calon single terbaru Cindy Bernadette, judulnya “You Make Me Feel”, gue kerjain
bareng Dennis Nussy dan Mo Charizma dari Zero One.
Balik lagi ke E.F.A Project, ini adalah kolaborasi paling
ideal. Bekerja bersama orang-orang paling hebat dan paling asyik seIndonesia?
Siapa yang sanggup menolak! Melihat dari
dekat para jenius bekerja dengan brilian, gokil sob.
Project ini makin meyakinkan gue bahwa: Gue ga perlu punya
lagu yang sangat laku, gue mau punya lagu yang memberi pengaruh. Gue ga perlu
punya album yang laku jutaan keeping, tapi gue mau punya album yang menyentuh
jutaan hidup. Gue ga perlu ada di TV setiap pagi dilihat orang banyak, tapi gue
mau ada disana saat Indonesia butuh karya yang berdampak.
PS: Untuk semua sahabat di E.F.A Project: Gue makin
“ngefans” sama kalian J
Untuk
Indonesia: Terima kasih untuk inspirasinya, setiap hari.
Untuk yang
baca: Kok betah sih? Ini panjang lho..
Indonesia need more musician like you J...
BalasHapusBecause of you and your songs, I dare my dreams and working to make it happen... :)
@arifin and for people who appreciate, like you, I keep on pushing myself harder :)
BalasHapusKak, terserah percaya atau enggak, tp yg pasti Aku hampir nangis karena terharu baca postingan ini. Kakak bukan cuma idola buat banyak orang, tapi Kakak jg jadi inspirasi, terutama buat Aku.
BalasHapusTerimakasih:)
ga bang tulisan lo ga sepanjang blog yang biasa gue baca kok..terusin bang keren, gue tau lah kenapa lo kurang bersemangat dengan kelompok pria 7 orang itu..semangat, WE ARE ONE
BalasHapusKeren kak! Terus berkarya ya kak! Your life is really inspiring! :D
BalasHapusyuuuk perkuat persatuan kita, jangan sampai mau dibodohi dan dipecah belah antek perusahaan asing....!!!
BalasHapus